Gua pernah
ngerasain bingung,,bingung yang sebenarnya,,bingung memilih mengikuti logika
atau perasaan, sebagai contoh kecil di kala kita bertemu dengan pengemis,,lalu
kita menatapnya sebentar dan berfikir,,apa yang harus kita lakukan,,logika
menyatakan bahwa kita tidak usah memperdulikan pegemis itu,,karena pemerintah
juga mendukung tindakan seperti itu,,tindakan yang berdampak akan bertambahnya
jumlah pengemis jika kita memperlakukan mereka dengan cara memberi uang secara
percuma, dan perasaan pun berkata,,mambayangkan kalo kita di posisi
mereka,,betapa susahnya mereka untuk menikmati perasaan yang disebut manusia
sebagai kenyang,,dan kita pun jatuh dalam dilema apakah memilih logika atau
perasaan.
Dan gua,,bingung
memilih antara apa yang harus gua pertanggungjawab kan atau apa yang dapat
membuat gua bahagia,,pilihan pertama,,gua harus melanjutkan komitmen,,dan
melupakan kebahagiaan sesaat, atau pilihan kedua,,gua ingkari
komitmen,,menikmati kebahagiaan sesaat dan di benci banyak orang,,dan
akhirnya,,gua tetap konsisten,,suka terhadap apa yang pertama kali gua
suka,,bukan terhadap apa yang saat ini ada,,sulit memang mengungkapkan suatu
fakta yang jelasa namun harus disamarkan,,tapi inilah kenyataan akhir,,gua suka
sama wanita itu,,perasaannya setiap hari semakin bertambah, berharap dia
mencicipi sedikit bagian dari puing hati yang telah hancur ini.
Dan gua bingung
kembali,,akan apa yang akan terjadi nanti,,saat semuanya telah di
ungkapkan,,saat dimana kata pertama mengharapkan jawaban terbaik dari kata kedua,,saat
dimana sesuatu yang berbeda akhirnya bersatu untuk saling melebgkapi,,atau bisa
jadi seperti mimpi buruk,,saat kata pertama menjadi hanya kata pertama,,saat
kata kedua hanya terdiam di telan bimbang,,dan saat perbedaan yang jauh tak
dapat lagi saling melengkapi, ini seperti sebuah misteri, siapapun takkan tau
apa yang ada di esok hari, maka biarkanlah kita kembali,,kembali untuk menari
jikalau esok kita akan mati.